SUMBAWA,Samotamedia.com – Tim advokasi dan hukum dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dan Dewi Noviany, S.Pd.,M.Pd (Mo-Novi) mendatangi kantor Bawaslu Sumbawa, Rabu (14/10/2020).
Kedatangan tim untuk meminta klarifikasi Bawaslu terkait adanya pemberitaan hasil rakor Bawaslu yang merekomendasikan menghentikan Kunjungan Kerja (Kunker) Gubernur NTB di Sumbawa karena dinilai menguntungkan salah satu Paslon.
Pada kesempatan itu, Tim Advokadi dan Hukum Mo-Novi, Kusnaini, SH menegaskan jika rekomendasi itu benar adanya, maka Bawaslu telah keliru dalam mengambil keputusan. Karena keputusan itu bersandar kepada jadwal road show Gubernur yang banyak beredar di media sosial.
Kus menegaskan bahwa jadwal road show yang beredar itu tidak dikeluarkan oleh Gubernur maupun dari tim pemenangan Mo-Novi. Sebaliknya ia menduga jadwal tersebut dibuat pihak lain. Buktinya, kata dia, dalam jadwal tersebut terdapat nama-nama tim dan pendukung dari Paslon lain.
”Setelah dicek juga, di rundown acara itu ada juga pendukung paslon lain. Ini seolah ada semacam upaya rekayasa yang ingin membenturkan Bawaslu dengan gubernur,” ujar Kus.
Tak hanya itu, dalam jadwal juga tertulis bahwa agenda Gubernur pada tangal 4 Oktober berdialog dengan warga di Usart Plampang. Pada 7 Oktober bersama nelayan di Lunyuk, 10 Oktober bersama masyarakat pesisir di Labuhan Sangur. Namun kenyataan lapangan justru berbeda.
”Kalau itu benar jadwal gubernur, tanggal 4 dan 7 faktanya tidak dihadiri Gubernur. Faktanya acaranya tidak ada. Tidak terselenggara apalagi dihadiri Gubernur,” ujarnya lagi.
Oleh karenanya, Kus meminta kepada Bawaslu untuk lebih nerhati-hati dalam mengambil keputusan. Jangan sampai dasar pengambilan keputusan bersumber dari data yang masih belum jelas kebenarannya.
”Bawaslu saya yakin bertindak sesuai aturan yang ada. Sudah disampaikan, jika dasar menerbitkan rekomendasi berdasarkan road show, itu hoax. Masa Gakkumdu menerbitkan keputusan yang bersumber dari data hoax,” tandasnya.
Di samping itu, ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan Pilkada Sumbawa yang aman dan damai. Jangan mudah percaya dengan informasi yang masih belum jelas kebenarannya. (red)