Tiba Dari Kalimantan, 20 Warga Asli Batu Rotok Dikarantina

Bagikan berita

SUMBAWA – Sebanyak 20 warga asli Desa Batu Rotok Kecamatan Batulante tiba dari Balik Papan, Kalimantan Timur, Rabu (1/4). Lantaran dari daerah beresiko, mereka harus menjalani proses karantina.

Rombongan yang terdiri dari 14 laki-laki dan 6 perempuan itu saat ini ditempatkan di hotel suci, Sumbawa. Mereka ditempatkan di 6 kamar yang masing-masing diisi 3 hingga 4 orang per kamar.

Sebelumnya, mereka ditampung di salah satu pondok pesantren di Jorok. Karena kafasitas tak memadai, akhirnya dipindahkan ke Hotel Suci, Minggu (5/4) siang.

”Sebelumnya di Jorok, di Pesantren. Tapi karena kafasitas kecil sehingga dipindahkan ke hotel. Tiga hari di Jorok,” ungkap ketua rombongan, Abu Farhan kepada samotamedia.com, Senin (6/4).

Pria yang telah 10 tahun di Kalimantan itu mengaku, dia beserta rombongan adalah penduduk asli Batu Rotok. Namun telah berdomisili di Kalimantan Timur.

”Kalau saya sudah 10 tahun. Kalau yang lain baru, ada yang satu tahun. Kita asli Batu Rotok,” tegasnya.

Menurut Farhan, kepulangannya ke Sumbawa dalam misi sosial. Dia bersama rombongan akan membangun masjid yang tersebar disejumlah titik di Batu Rotok.

”Kita mau bangun masjid di Batu Rotok dan Orong Telu. Di Batu Rotok 5 masjid. Untuk Orong Telu baru diprogramkan,” kata pria berjanggut itu.

Terpisah, juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani A.Pt yang dihubungi samotamedia.com membenarkan adanya rombongan dari Kalimantan itu.

”Jumlahnya 20 orang. Yang di hotel suci 18 orang. Yang dua orang ada rumahnya sendiri (karantina mandiri),” kata Didi.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ada gejala yang menjurus ke covid-19. Mereka, kata Didi Darsani, dalam kondisi sehat.

”Selama 14 hari (Dikarantina). Tinggal 10 hari. Tibanya (Di Sumbawa) kemarin tanggal 1,” terangnya. (jho)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...