SUMBAWA – Animo pelajar yang akan melanjutkan pendidikan di SMAN 2 Sumbawa bisa dibilang tinggi.
Berdasarkan hasil survey internal yang dilakukan secara online, jumlah yang berminat melanjutkan study mencapai 578 orang.
Sementara kuota yang tersedia hanya 7 Rombongan Belajar (Rombel) dengan jumlah 224 siswa.
Kepala SMAN 2 Sumbawa, Sahyuddin, S.Pd.,MA TESOL mengatakan, hasil survey tersebut adalah gambaran PPDB tahun ini.
Pihaknya meyakini sebagian besar responden (siswa yang disurvey) itu akan mendaftar sebagi peserta didik baru di sekolahnya. ”Kita optimis,” kata Deden, akrab kepala sekolah disapa di ruang kerjanya, Rabu (10/6/2020)
Pada PPDB tahun ini sekolahnya hanya menerima 7 Rombel. Masing-masing 32 siswa per Rombel. Terdiri dari jurusan IPS 2 kelas, IPA 4 kelas dan jurusan bahasa 1 kelas.
”Tahun ini yang lulus 6 kelas. Awalnya kita hanya dikasih kuota 6 kelas. Tapi karena ada kelas bahasa jadi 7 kelas,” terang kepala sekolah jebolan Australia ini.
Untuk diketahui, berdasarkan juknis, PPDB SMA/SMK terdiri dari jalur umum atau zonasi 60 persen, jalur afirmasi kategori pra sejahtera paling banyak 20 persen.
Jalur perpindahan tugas orang tua/wali paling banyak 5 persen.
Keren, SMAN 2 Sumbawa Buka Jurusan Bahasa Asing
Kuota jalur prestasi paling banyak 15 persen meliputi 8 persen prestasi nilai raport semester 1, 2, 3, 4, dan 5 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.
Kemudian 5 persen kuota untuk jalur prestasi piagam atau sertifikat dan 2 persen kuota Tahfidzul Qur’an.
Sejak pra PPDB dibuka 8 Juni lalu, jumlah calon pendaftar untuk jalur prestasi mencapai 72 orang.
Sementara kuota yang tersedia hanya 33 orang atau 15 persen dari keseluruhan kuota. ”Mayoritas calon pendaftar dari luar zona. Mayoritas juara kelas juga,” terangnya.
Pihak sekolah menyakini jumlah pendaftar akan lebih banyak lagi melalui Jalur-jalur umum maupun jalur lainnya.
Untuk jalur umum atau zonasi kuota juga terbatas. Hanya 134 orang atau 60 persen dari keseluruhan kuota.
Sedangkan kuota jalur afirmasi kategori pra sejahtera hanya 43 orang. ”Seleksi nanti di provinsi. Kami hanya kirim dokumen, data,” ujarnya.
Deden menilai PPDB online lebih mudah dari PPDB manual. Karena setiap pendaftar diseleksi oleh sistem.
Di samping beban kerja panitia juga berkurang, dengan sistem online potensi kecurangan pun dapat diminimalisir. ”Lebih membantu (PPDB online). Karena diseleksi oleh sistem,” ujarnya.
Tak hanya itu. Sistem PPDB online SMA/SMK juga rapi. Semuanya telah diatur sedetail mungkin.
Untuk pendaftar melalui jalur prestasi, hanya tersedia satu pilihan sekolah. Jika tidak lulus melalui jalur ini, siswa bersangkutan bisa daftar kembali lewat jalur zonasi maupun prasejahtera di sekolah berdasarkan zona wilayah Masing-masing.
”Apabila mereka tidak lulus di prestasi, maka mereka akan mendaftar lewat zonasi atau pra sejahtera,” terangnya.
Untuk pendaftaran jalur prestasi non akademik melampirkan sejumlah persyaratan. Diantaranya piagam, akta lahir, dan Standar Kelulusan (SKL).
Kemudian jalur prestasi akademik harus melampirkan nilai raport semeter 1-5 untuk empat mapel.
Beda halnya dengan jalur zonasi dan jalur prasejahtera. Di dalam sistem tersedia beberapa pilihan sekolah berdasarkan zona wilayah. Sehingga siswa bisa memilih lebih dari satu sekolah.
Untuk pendaftar jalur Zonasi, harus melampirkan sejumlah persyaratan. Diantaranya Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) beserta nomor kartu keluarga.
Sedangkan jalur pra sejahtera ditambahkan dengan persyaratan melampirkan kartu indonesia pintar. (cr-abi/jho)
Baca juga: Polres Sumbawa Musnahkan Barang Bukti 37 Poket Sabu