LOMBOK TIMUR – Puluhan Warga Desa Banjar Sari Kecamatan Labuan Haji Kabupaten Lombok Timur mendatangi Kantor Desa, Jumat (29/1).
Warga menuntut pencairan BLT-DD bulan November- Desember tahun 2020 yang belum dicairkan oleh Pemerintah desa sampai saat ini.
Kapolsek Labuan Haji IPTU Fahrudin membenarkan adanya masyarakat yang yang datang ke kantor Banjar Sari untuk menagih janji kepala Desa itu.
Sebelumnya, Kades menjanjikan bahwa pencairan BLT DD 2 bulan itu akan dicairkan pada tanggal 29 Januari 2021.
“Ratusan masyarakat datangi Kantor Desa untuk menagih BLT-DD yang belum di berikan oleh pemerintah Desa. Para anggota langsung gerak cepat untuk melakukan koordinasi dengan masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Labuan Haji, Muhir S.Pd meminta kepada masyarakat agar tetap mengedepankan etika dalam menyampaikan aspirasinya.
“Pemerintah Kecamatan akan terus memantau perkembangan terkait masalah di Desa Banjar Sari ini,” kata Muhir.
Sementara itu, BPD diminta untuk segera menggelar Musdes untuk menyelesaikan masalah tersebut. “BPD supaya scepat nya mengelar Musdes untuk bisa menyelesaikan masalah ini,” ujar Muhir.
Tidak hanya itu, Camat jug akan berkantor semintara di kantor desa. Untuk memantau perkembangan permasalahan Desa Banjar Sari.
Polisi akan Dalami Kasus
Polres Lombok Timur akan mendalami masalah penundaan dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) oleh Kepala Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji.
Hal ini menyusul adanya keluhan warga penerima manfaat atas BLT DD bulan November dan Desember 2020 yang diduga belum dicairkan sampai saat ini.
“Kita akan coba dalami terkait dengan apa yang di lakukan oleh Kepala Desa Banjar Sari soal BLT-DD yang belum diberikan ke masyarakat,” kata Kapolres Lombok Timur melalui Kasat Reskrim AKP Daniel P. Simangungsong S.I.K melalui keterangan pers, Jumat (29/1).
Sebagai bentuk protes, warga penerima manfaat sempat mendatangi kantor desa pada Jumat (29/1). Kedatangan mereka untuk menagih janji oknum pemerintah desa yang menjanjikan pencairan Jumat, 29 Januari 2021.
Selain BLT DD, warga juga menyoal masalah bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kedatangan warga ke kantor desa dikawal oleh aparat kepilisian.
Pada kesempatan itu Daniel meminta kepada masyarakat Desa Banjar Sari agar tetap tenang serta menghimbau taat Protokol Kesehatan Covid-19.
”Kita turun langsung ke kantor Desa Banjar Sari, menanyakan terkait keluhannya masyarakat,” ujar Daniel.
Ada pun total Dana BLT-DD dan RTLH yang belum dicairkan itu mencapai sekitar Rp195 juta. Dengan jumlah penerima manfaat BLT DD 181 orang dan RTLH 5 orang. Dana tersebut diduga dipinjam oleh oknum Kades. (red)