Tuntut Perbaikan Dam, Warga Dua Dusun di Bima Blokir Jalan

Bagikan berita

BIMA,Samotamedia.com – Masyarakat Dusun Mantrake dan Tengge I Desa Tolowata Kecamatan Ambalawi memblokir jalan lintas Wera – Ambalawi, Senin (14/9/2020). Masyarakat mengaku kecewa lantaran perbaikan Dam Tolomango tak kunjung direalisasi pemerintah daerah Kabupaten Bima.

Koordinator Umum aksi, Hasnun, S.Pd, dalam orasinya menyampaikan bahwa masyarakat sudah mengusulkan perbaikan dam Tolamango sejak 2018 lalu. Namun belum terealisasi sampai saat ini.

“Kami usul tahun 2018, dijanjikan 2019. Setelah 2019 diundurkan tahun 2020. Kemudian setelah ditetapkan dalam APBD 2020 diundurkan lagi 2021, apa ini bukan penipuan?,” ujar Hasnun.

Sementara itu, Kepala Desa Tolowata, Juardin HS, SH mengatakan, berbagai upaya mediasi telah dilakukan. Lantaran tak ada realisasi, masyarakat pun meluapkan kekecewaan dengan melakukan aski blokir jalan.

“Saya sudah bosan melakukan mediasi terus, dan saya paham apa keinginan masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah daerah harus penuhi apa yang menjadi aspirasi masyarakat Desa Tolowata,” harap Kades.

Pantauan, pemblokiran yang berlangsung cukup lama itu menyebabkan kemacetan lalu lintas. Pihak Polsek Ambalawi mencoba membuka paksa namun gagal karena dihadang massa aksi.

Tim dari Polres Bima Kota diterjunkan ke TKP

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi demonstrasi, Andi Rahman menegaskan, pemblokiran jalan akan dibuka jika Bupati dan anggota DPRD Dapil IV (Wera – Ambalawi) hadir dan menyampaikan kejelasan terkait Dam Tolomango.

“Kami tidak akan membuka pemblokiran jalan ini, tuntutan kami tidak dipenuhi,” tegas Andi.

Camat Ambalawi, Ishaka Hasan, SH, hadir dan menyampaikan hasil konfirmasinya dengan pihak Pemda dan salah satu anggota DPRD Dapil IV Komisi II.

“Saya sudah konfirmasi dengan Pemda dan anggota dewan, bahwa untuk Dam Tolomango akan dikerjakan tahun 2021. Kalau dipaksakan dengan anggaran perubahan, sulit dikerjakan karena musim hujan,” ungkapnya.

Camat juga mengungkapkan alasan diundurkan pengerjaan Dam. Yakni adanya pengalihan anggaran program Pemda untuk penanganan Covid-19. ”Alasannya karena Covid, Pemda kekurangan anggaran di tahun 2020,”imbuhnya.

Mendengar alasan itu, massa aksi tetap bersikeras agar perbaikan dam Tolomango harus dikerjakan pada anggaran perubahan. Jika tidak, para petani dikhawatirkan gagal tanam.

Mengigat kemacetan yang ditimbulkan kian parah, tim dari Polres Bima Kota diterjunkan ke lokasi dan berhasil membuka pemblokiran secara paksa. (Dir)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...