SUMBAWA, Samotamedia.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sumbawa terus berupaya memutus mata rantai peredaran gelap narkoba di Kabupaten Sumbawa. Berbagai upaya pencegahan dilakukan. Mulai dari sosialisasi, tes urine hingga membentuk lembaga pegiat anti Narkoba.
Selama tahun 2021, sosialisasi BNN Sumbawa telah menyasar 3.347 orang. Meliputi 2.500 siswa, 154 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 653 warga biasa.
Sedangkan tes urine telah menyasar 661 orang. Mereka berangkat dari lingkungan pendidikan, lingkungan pemerintah, lingkungan swasta hingga lingkungan masyarakat.
”Di lingkungan pemerintah, terakhir di DPRD Sumbawa. Hasilnya tidak ada yang terpapar,” ungkap Kepala BNN Kabupaten Sumbawa, Fery Friyanto dalam konferensi pers di kantor BNN Sumbawa, Selasa (14/12/2021).
BNN juga membentuk satgas atau lembaga pegiat anti narkoba. Di lembaga pemerintah 25 orang, lembaga swasta 26 orang, lembaga pendidikan 30 orang dan lembaga masyarakat 30 orang. Total 111 orang.
Lembaga pegiat anti Narkoba bertugas memberikan sosialisasi dan edukasi bahaya Narkoba kepada masyarakat.
”Saat ini (program) kita fokus kepada ketahanan keluarga dan remaja teman sebaya. Karena masalah mucul di keluarga dan teman sebaya. Tahun 2021 ketahanan keluarga 4 kali kegiatan, sebaya 10 kali kegiatan,” imbuhnya.
Selain upaya pencegahan, BNN Sumbawa juga gencar melakukan pemberantasan Narkoba dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba.
Dalam pemberantasan Narkoba, BNN Sumbawa menggandeng Polres Sumbawa. Selama tahun 2021, jumlah kasus terungkap mencapai 48 kasus. Dengan barang bukti 441,55 gram sabu, 903,05 gram ganja dan 58 butir Extacy.
”Jumlah kasus di tahun 2021 meningkat 4,3 persen dari tahun 2020 dengan jumlah 46 kasus,” ungkap Fery, didampingi sejumlah pejabat lainnya.
Sedangkan dalam program rehabilitasi, BNN Sumbawa telah melakukan rehabilitasi terhadap 26 orang. Dari jumlah tersebut, 21 di antaranya telah dinyatakan sembuh produktif dan 4 lainnya sembuh tidak produktif.
Tak dipungkiri, upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba oleh BNN Sumbawa masih belum maksimal. Mengingat jumlah personil yang tak sebanding dengan luas wilayah. Jumlah personil BNN Sumbawa saat ini hanya 30 orang. Terdiri dari 9 ASN dan 21 tenaga pendukung non ASN.
Belum lagi kendala lain seperti minimnya sarana dan prasarana serta minimnya anggaran. ”Sumbawa ini terdiri dari 24 kecamatan, 157 desa dan 8 kelurahan. Kami kekurangan SDM, ASN hanya 9 orang. Idealnya 48 personil,” ujarnya.
Kendala lainnya yakni dalam hal rehabilitasi. Menurutnya tidak sedikit di antara korban penyalahgunaan Narkoba yang takut direhab. Padahal rehabilitasi itu tidak dipungut biaya, identitas korban juga dirahasiakan. ”Rehab gratis, tidak penjara, privasi dirahasiakan,” pungkasnya. (Jho)