BIMA – Kepala Desa Poja, Robin Darwis, SE mengklarifikasi video kericuhan di Kantor Desa Poja yang beredar di youtube.
Menurut Kades, kejadian itu bukan soal BLT-DD sebagaimana yang dinarasikan oleh youtuber. Tapi soal dugaan pencemaran nama baik Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Poja yang dilakukan oleh oknum aktivis.
“Video itu bukan soal BLT. Tapi soal (dugaan) pencemaran nama baik melalui akun facebook,” kata Kades kepada Samota Media, Sabtu (6/6/2020).
Kades menuturkan, kronologis kejadian dalam video itu diawali dengan adanya postingan salah seorang yang dianggapnya sebagai tindakan pencemaran nama baik yang mengundang emosi masyarakat.
Menurut Robin, postingan itu telah membuat tersinggung banyak pihak. Bahkan pemilik akun tersebut dicari oleh masyarakat selama seminggu.
Khawatir dihakimi massa, Kades memanggil pemilik akun facebook yang sudah diketahui identitasnya itu untuk ke kantor desa untuk dimintai klarifikasi.
“Saya kan memanggil pemilik akun facebook itu untuk klarifikasi di hadapan Pemdes, BPD dan masyarakat,” tuturnya.
Oleh karenanya, Kades Poja meminta kepada youtuber untuk memperbaiki rilisan informasinya. “Itu salah informasinya, harus diedit ulang,” ujar Robin yang juga mantan aktivis PMII Bima ini. (cr-Dir)
