SUMBAWA, Samotamedia.com – Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimanyah berkunjung ke Pulau Moyo, Jumat (7/8/2020). Kedatangan gubernur untuk berdialog dengan masyarakat terkait rencana kedatangan investor kilang minyak dalam waktu dekat.
Rencana kedatangan investor tersebut disambut baik warga setempat. Sisi lain, warga juga megingatkan agar kehadiran kilang minyak jangan sampai merusak kindahan alam.
”Sebagai masyarakat, kami sambut baik niat Pak Gubernur akan bawa investor, kami yakin tidak akan ada kendala,” ungkap salah seorang tokoh agama di Pulau Moyo, Mardi dalam dialog bersama Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, Jumat (7/8/2020).
Apa yang disampai Mardi cukup berlasan. Menurutnya, selama ini keindahan Pulau Moyo hanya bisa dinikmati para wisatawan. Sementara masyarakat tidak merasakan dampak apapun.
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, kata dia, mestinya tak ada lagi anak putus sekolah dan pengangguran. Bahkan layanan listik pun mestinya bisa dinimkati 24 jam.
”Pak Gubernur, para pesohor seperti David Beckham, Lady Diana beserta orang-orang besar lainnya pernah datang ke Pulau Moyo ini. Tapi, dari sejak Orde Baru, kami hanya bisa nikmati listrik saat malam hari. Kalau pagi dan siang, tidak ada listrik,” tambah tokoh agama moyo tersebut.
Sementara Kepala Desa Bajo Medang, Juprin mengungkapkan bahwa pengangguran adalah masalah terbesar di desanya. Hal ini disebabkan oleh minimnya lapangan kerja.
”Bapak Gubernur, banyak anak-anak kami di Desa Bajo Medang yang menganggur, salah satu penyebabnya adalah kendala biaya dan kurangnya lapangan kerja,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia berharap rencana investasi di Pulau Moyo dapat terealisasi. ”Kalau investasi atau pembangunan lainnya mendatangkan keuntaungan kepada masyarakat, mari kita bangun bersama,” ungkapnya.
Perwakilan pemuda, Erwin menyambut baik rencana Gubernur. Namun ia mengingatkan, keberadaan investasi jangan sampai merusak lingkungan.
”Kami dimanjakan oleh lingkungan. Kami berharap, apapun bentuk pembangunan yang akan dibuat di Pulau Moyo ini, jangan sampai nantinya merusak lingkungan yang merupakan pemberian dari Tuhan,” ujarnya. (red)