SUMBAWA, Samotamedia.com – Warga menanam pohon pisang di tengah ruas jalan Sebasang-Batu Tering, Kecamatan Moyo Kabupaten Sumbawa, Selasa (7/3/2023).
Selain itu mereka juga menyindir Pemda Sumbawa dengan cara mancing ikan di jalan mirip kolam hingga menabur benih padi sebagai bentuk protes.
Kerusakan jalan diperkirakan sepanjang 11 kilometer dengan berbagai bentuk kerusakan. Ada yang berlubang hingga membentuk kubangan, aspal terkelupas hingga rusaknya drainase di sejumlah titik.
Kepala Desa Batu Tering, Alwan Hidayat mengatakan, aksi warganya itu sebagai bentuk protes atas kondisi jalan rusak yang tak kunjung dibenahi Pemda Sumbawa.
”Saya mengakui juga ada momok miring dalam bentuk keluham ketika ada kunjungan wisata ke desa dari berbagai wilayah. Baik domestik maupun manca negara,” kata Alwan saat dihubungi, Rabu (8/3/2023).
Untuk diketahui, Desa Batu Tering salah satu desa wisata di Sumbawa. Di sana terdapat destinasi wisata seperti Liang Bukal, Liang Petang dan Sarkofagus yang selalu ramai dikunjungi.
Kades menilai apa yang dilakukan warga sangat wajar. Karena jalan rusak berbahaya bagi para pengguna jalan. Tidak hanya warga Batu Tering, tapi juga warga desa lain yang melintasi jalur tersebut. Seperti Desa Lito Moyo Hulu dan-desa lain di Kecamatan Lantung dan Ropang.
Ia menuturkan bahwa Pemerintah Desa Batu Tering selama ini juga tidak diam. Kondisi itu telah dikomunikasikan ke Pemda Sumbawa melalui instansi terkait yakni Dinas PUPR.
Dari hasil komunikasi, ruas jalan akan dibenahi tahun ini juga. ”Kami pemerintah desa sebenarnya bosan juga dengan situasi infrastruktur yang demikian rusak.
Hanya saja cara komunikasi kita Pemdes melalui jalur komunikasi dengan Pemkab dan komunikasi diplomasi dengan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sumbawa, Dian Sidarta mengungkapkan, perbaikan ruas jalan Sebasang-Batu Tering akan dilakukan tahun ini. Namun pihaknya masih menunggu waktu yang tepat.
”Perbaikan akan dilakukan dalam waktu dekat. Yang jelas paling efektif dalam kering karena musim hujan tidak efektif,” kata Dian saat ditemui di ruang kerjanya.
Kerusakan ruas jalan Sebasang-Batu Tering menurutnya masuk kategori pemeliharaan. Sehingga penanganannya bersifat jangka pendek. Artinya berbaikan tidak 100 persen melainkan hanya di bagian-bagian tertentu.
Ada pun anggaran yang disiapkan hanya Rp 500 juta. Dengan anggaran tersebut diharapkan dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi. ”Minimal tidak berlubang. Jangka panjangnya tahun 2024,” pungkasnya. (Jho)