Begini Langkah Kades Batu Bulan Atasi Masalah Sampah

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – Persoalan sampah kerap menjadi masalah sulit dipecahkan. Tidak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga sampai ke pelosok desa.

Untuk mengatasi masalah sampah, Pemerintah Desa Batu Bulan Kecamatan Moyo Hulu menelurkan program pengolahan sampah terpadu.

Kepala Desa Batu Bulan, Yunus Syufriadi Bakri, S.Pdi mengungkapkan, program ini melibatkan pihak ketiga dalam hal jasa pengangkutan sampah.

Pihak ketiga bertugas keliling ke rumah-rumah warga untuk mengumpulkan sampah lalu dibawa ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Dalam program ini, masyarakat tidak dipungut biaya sepeser pun. Beban biaya operasional program sepenuhnya dibebankan melalui APBDes.

”Saat ini masih dalam masa uji coba, sudah berjalan dua minggu. Jika berjalan lancar maka lanjut 2022,” terang Kades.

Pada masa uji coba, jumlah armada pengangkut sampah masih terbatas pada satu unit kendaraan roda empat jenis pick up. Secara teknis, tiga dusun di Batu Bulan dibagi dalam dua blok.

Blok pertama meliputi Dusun Batu Bulan dan Dusun Ai Masam. Sedangkan blok kedua yakni Dusun Ai Mena.

Spanduk larangan membuang sampah di Sungai

Masing-masing blok memiliki jadwal tersendiri. Blok Batu Bulan-Ai Masam dijadwalkan Senin dan Kamis, blok Ai Mena Selasa dan Jumat.

”Dua kali seminggu untuk tiap blok. Sebelum diangkut, warga harus memisahkan mana sampah organik dengan anorganik. Sampah organik nantinya akan dibakar, dan anorganik akan didaur ulang,” terangnya.

Ketika terjadi penumpukan sampah di luar jadwal, lanjut Kades, warga diminta untuk menghantarkan langsung ke TPS.

TPS di Desa Batu Bulan berupa lahan pinjam pakai milik Pemda. ”Eks lahan peternakan ayam petelur,” ungkapnya.

Kades menilai, program pengelohan sampah terpadu ini sangatlah penting. Guna membentuk pola perilaku hidup sehat di tengah masyarakat.

Selama ini, masyarakat cenderung membuang sampah sembarangan, seperti di sungai dan di tempat lain yang tidak seharusnya.

Selain itu, program juga dihajadkan untuk mendukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Lima pilar STBM meliputi stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum makanan rumah tangga (PAMMRT), pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga.

”Untuk tetap menjaga lingkungan, kami juga lakukan Jumat bersih di masing-masing lingkungan,” tandasnya. (Red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...